Gorontalo, INFO_PAS, - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meelalui tim Technical Working Group (TWG) melaksanakan kegiatan Field Over Sight Visiit (FOV) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo pada, Kamis (21/09).
Kepala Bidang Pembinaan Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Gorontalo, Tjahja Rediantara, yang membuka kegiatan ini menyampaikan Lapas merupakan tempat yang rentan akan penularan penyakit menular.”Lapas sangat rentan terjadinya penularan penyakit, hal ini dikarenakan Over Capacity yang mana jumlah Warga Binaan yang ada di dalam Lapas tidak sebanding dengan kapasitas Lapas itu sendiri” Kata Tjahja
Selanjutnya Ketua tim TWG, Yakub Gunawan, memberikan penyampaian tentang Global Fund (pendanaan global) terkait pencegahan Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV), Tuberkolosis (TB) serta Malaria.
“Langkah yang di ambil oleh Lapas sudah tepat mulai dari manajemen operasional kesehatannnya, dan juga dalam rangka menurunkan prevalensi TB dan HIV di dalam Lapas,” kata Yakub.
“Lapas dan Rutan menjadi potensial terkait isu HIV dan TB, jadi kami harusnya bisa melakukan banyak hal dan menjadi Lapas dan rutan prioritas dalam mendapatkan pendanaan global untuksatu sampai tiga tahun kedepan dengan harapan kualitas kesehatan Warga Binaan akan menjadi lebih baik seperti masyarakat pada umumnya,” tutur Yakub.
“setelah ini kami akan berdiskusi dengan tim dan akan membawa apa yang kita dapat hari ini ke tingkat nasional karena Negara kita masih di anggap Eligible untuk mendapatkan bantuan dana dari Global Fund, sehingga bantuan dana yang akan didaptkan akan di salurkan ke Lapas dan Rutan untuk mendukung Sarana dan Prasanara Kesehatan di dalam Lapas itu sendiri,” pungkas Yakub
Dalam kegiatan ini juga Dokter Lapas Gorontalo, dr. Sri Yolanda Djafar memapoarkan langkah pencegahan dan penanggulangan HIV dan TB di dalam Lapas yang mana terdapat 1 Warga Binaan yang terindikasi HIV dan sudah dilakukan penanganan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan.
Hadir juga dalam kegiatan ini Project Officer HIV Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Fajar Riski, Dinas Kesehatan Provisnii Gorontalo, serta menghadirkan kader kesehatan dari Warga Binaan Lapas Gorontalo