GORONTALO_INFO PAS,- Dalam rangka perluasan layanan akses ARV untuk ODHIV (Orang Dengan HIV), maka Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo melalui Kepala Lapas "mengutus" 5 orang masing-masing jajaran Dokter dan Perawat serta Operator Klinik Pratama Lapas Gorontalo mengikuti kegiatan Orientasi Test dan Treat Layanan ARV Baru Program Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS dan PIMS (Batch 2) yang di gagas oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tahun 2023.
Kegiatan yang diselenggarakan di Citimall Hotel Gorontalo berlangsung selama 5 hari (20-24 Februari 2023), dimana delegasi Lapas Kelas IIA Gorontalo diikuti oleh dr. Sri Yolanda Djafar dan 3 orang perawat serta 1 orang operator bagian pelaporan.
Ketika dikonfirmasi diruang kerjanya, Kepala Lapas Indra S. Mokoagow yang diwakili oleh Kasi Binadik Kasdin Lato, SH membenarkan bahwa "Lapas Gorontalo melalui unit Klinik Pratama Lapas mengutus 5 orang sebagai peserta orientasi T&T Layanan ARV HIV-AIDS masing masing tenaga dokter, perawat dan operator pelaporan." Ujarnya.
"Mereka selaku tenaga yankes akan dilatih dan dibekali pengetahuan untuk dapat menekan pertumbuhan pasien yang didiagnosa menderita HIV-AIDS di Provinsi Gorontalo, apalagi Lapas Gorontalo sangat rentan terhadap penyebarannya karena para narapidana hidup dalam satu areal Lapas" ungkap Kasdin Lato.
Sementara itu dr. Sri Yolanda Djafar selaku Dokter Tetap Klinik Pratama Lapas Gorontalo menggambarkan bahwa "kegiatan ini sangat strategis dan penting dan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi kami jajaran pelayan kesehatan di dalam Lapas, karena program orientasi ini merupakan bagian dari 3 rencana aksi Nasional pengendalian HIV-AIDS. Pertama Zero new HIV infections (menurunkan hingga meniadakan infeksi HIV baru), yang kedua ialah Zero AIDS- related death (menurunkan hingga meniadakan kematian yang disebabkan oleh keadaan berkaitan dengan AIDS) dan yang terakhir adalah Zero discrimination (meniadakan diskriminasi terhadap ODHA)." urainya.
“Saya berharap dengan orientasi ini dapat menambah bekal pengetahuan sekaligus memperkuat jajaran pelayan kesehatan di Klinik Lapas Gorontalo untuk dapat mengantisipasi penyebaran pengidap HIV AIDS di Gorontalo, terutama di dalam Lapas Gorontalo, selain itu sekembalinya dari orientasi pelatihan ini tentunya kami akan melakukan sosialisasi bagi seluruh narapidana dan petugas di Lapas dalam mengantisipasi kemungkinan kemungkinan yang terjadi terkait dengan penyebaran virus ini" tutupnya