GORONTALO, INFO_PAS -- Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau yang dulu diistilahkan sebagai Napi di Lembaga Pemasyarakatan (Kelas IIA) Gorontalo pada Jumat Pagi (20/12) berkumpul di Pendopo Masjid At-Taubah Lapas Gorontalo untuk mengikuti kegiatan Penyuluhan Kesehatan tentang "Mengantisipasi Penyakit Stress" di dalam Lapas khususnya di blok hunian.
Kegiatan dipenghujung tahun 2022 ini digagas oleh Lapas Gorontalo melalui Bagian Pembinaan Narapidana dan Anak Didik bersama Klinik Pratama Lapas dengan menggandeng narasumber dari akademisi Universitas Negeri Gorontalo oleh dr. Sri Andriani Ibrahim M.Kes. dan turut dihadiri pula oleh Kasi Binadik Kasdin Lato, SH., dr. Sri Yolanda Djafar selaku Dokter Klinik Pratama Lapas Gorontalo, Ramdhan Katili selaku Kasubsi Bimakeswat dan petugas paramedis dan petugas regu pengamanan lainnya.
Kegiatan penyuluhan kesehatan yang diawali dengan arahan oleh Kasi Binadik bapak Kasdin Lato, SH., beliau menyampaikan bahwa "selama setahun kurang lebih 365 hari, kita beraktivitas di dalam Lapas, tentunya banyak hal-hal yang dapat menimbulkan potensi masalah dan berpengaruh terhadap pikiran dan berakibat stres. Olehnya kegiatan ini setidaknya memberikan bekal pengetahuan bagi kita semua untuk dapat mengelola dan mengatasi penyakit stress. Kita di dalam Lapas memiliki program pembinaan untuk memperkuat kadar iman, mental dan spiritual seseorang warga binaan, namun hal itu tentunya perlu juga diimbangi dengan pendekatan pengetahuan kesehatan khususnya bagaimana kita sebagai manusia dibekali untuk mengatasi penyakit stres."tuturnya.
Selanjutnya dalam paparannya, dr. Sri Andriani Ibrahim M.Kes.
menerangkan bahwa "stres merupakan reaksi seseorang baik secara jasmani maupun secara kejiwaan atau perilaku apabila ada tuntuntan terhadap dirinya."ucapnya
"Tuntutan tersebut dapat berasal dari dirinya sendiri, misalnya iri hati, cemas, takut, dan lain-lain yang timbul dari lingkungan eksternal, misalnya perubahan dari lingkungan yang menuntut seseorang harus menyesuaikan diri seperti lingkungan rumah, tempat kerja, Lapas dan lingkungan sosial lainnya." Tutur dr. Sri.
"Stress pasti pernah dirasakan oleh siapa saja. Bila pernah merasa mudah marah, frustasi, kesepian, sulit menenangkan pikiran, kerap berpikiran negatif, bisa jadi mengalami stress, dan harus segera mengatasi hal ini," tuturnya.
"Beberapa langkah yang seyogyanya bisa dilakukan antara lain pertama mengatasi stres adalah dengan ketahui terlebih dahulu apa yang menyebabkan stres dalam hal ini Anda sendiri yang mengetahuinya. Setelah itu, identifikasi apa saja pemicu stres tersebut sehingga dapat mengantisipasi langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah atau melawan stres. Karena efek stres dapat menimbulkan penyakit lainnya" papar dr. Sri.
"Olehnya beberapa hal yaang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit stress yaitu Pertama Bicarakan keluhan dengan seseorang teman yang dapat dipercaya, di dalam Lapas bisa di diskusikan dengan tenaga medis, maupun wali narapidana. Kedua Perubahan gaya hidup dengn melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan, Jagalah kesehatan dengan olahraga/ aktivitas fisik secara teratur, tidur cukup, makan bergizi seimbang, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat . Kembangkan hobi yang bermanfaat dan positif. Ketiga adalah Mengelola pikiran dengan menghindari pikiran negatif, kenali hal yg membuat anda Stress, berhenti mengkhawatirkan hal hal yg tidak bisa dirubah, kembangkan selera humor serta tenangkan pikiran dengan relaksasi. Inilah beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi penyakit stres." Beber dr. Sri selaku narasumber.
Setelah pemaparan materi, Acara selanjutnya di tutup dengan quiz dan pemberian door prize yang di pandu oleh dr. Sri Yolanda Djafar selaku dokter Klinik Pratama Lapas. (IG)